This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Splendid time

Minta sesuatu yang sangat diinginkan eh dikasihnya sesuatu yang dibutuhkan, awalnya kesal, merasa doa nggak terkabul, ternyata jalan yang diberi-Nya jauuuuh lebih baik. Jangan pernah memiliki ekspektasi berlebihan terhadap sesuatu diluar kendali kita, senang seadanya, sedih sewajarnya, biar nggak nyesek, sesek, nyungsep.

Masih banyak wish list yang harus aku wujudkan satu persatu. Terimakasih diriku telah menjadi pribadi yang kuat dan tangguh dalam menjalani, melewati tantangan hidup di tahun 2021. Ends 2021 with Hamdalah, starts 2022 with Basmallah.
Mari jatuh cinta dengan orang yang benar dan tepat. Kalo cuma nyari yang mau mah banyaak, tapi kalo nyari yang sholih, dewasa, bersyukur punya aku dan cukup sama aku aja, itu yang susyaah.
Ehhh ternyata kita udah dipertemukan ya :) 0 komentar

Ada satu momen ketika diriku bingung untuk bisa sembuh. Aku sudah melakukan semua hal-hal yang membuatku happy. Sudah melampiaskan semua yang ada dalam hati dan kepalaku. Namun itu semua hanya sementara. Luka yang aku alami muncul kembali. Keresahan yang kualami muncul kembali. Ketakutan yang sudah pergi datang lagi. Sampai sekarang masih terasa sesaknya. Dan aku harus kembali bertopeng senyuman 

Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik

0 komentar

Aku tak menghindari 

Aku hanya sedang berproses memahami

Aku tak membenci 

Aku hanya mencoba melindungi diri

Aku tak berusaha melupakan

Aku hanya berusaha mengikhlaskan

Aku tak akan pernah merebut kebahagiaan orang lain

Perkataan pertama seseorang adalah perkataan yang jujur dari hatinya, tp ketika seseorang mengoreksi perkataan pertamanya, perkataan selanjutnya hanyalah kedustaan diluar kendali hatinya

Apa yang terjadi saat ini adalah jawaban dari semua doa-doamu, dia meremukkanmu, its okay... ternyata dia menyelamatkanmu dari orang yang salah

Kamu berharga dan berhak untuk dimiliki dengan cara yang mulia :)

0 komentar

Perkara

Akhir akhir ini aku sering dikenalin sama cowok. Semua cowok  nolak aku, but its okay, aku ngerasa biasa aja.

Dan tiba² nggak tau sejak kapan aku suka sama seseorang (cowok), dia dimataku cowok yg sholih, baik, supel, dan aku tertarik sama dia, beberapa kali aku kasih sinyal tapi nggak ada feedback  yang kuinginkan, sedih banget, sampai aku tunggu² pun ternyata itu jadi harapanku doang :" makin sedih. Kayaknya harus segera ku lupakan, biar nggak jadi penyakit.

Trus aku disuruh ikut ta'arufan, yaudah aku ikut, beberapakali disodori cv, tapi aku tolak semua soalnya emang ada beberapa kriteria yang nggak klik, wajarkan aku tolak. 
Yang bikin aku benci, sebel dan marah, kakak pertamaku yang selalu bawel selalu nyalahin aku, bapak ibuku juga sama aja. Ya emang kenapa? Aku beli krupuk aja milih lho, mosok yo perkoro jodo dunia akhirat aku nggak boleh milih?
Ketika dikenalin lagi sama seseorang, aku agak sedih dan terus aja sedih, dia katanya tertarik sama aku, tapi tetep aja aku sedih, kali ini semuaa muanya bawelin aku. Mereka bilang aku nggak menarik, suka pilih², jual mahal, nggak laku² (gada pacar, gada yg nglamar²)
Mereka bilang aku harusnya bersyukur, untung² ada yang suka sama kamu, malah sok jual mahal. Hmmmm, kalo aku nggak sreg perkara kesolehan dia, kebiasaan dia yang berbeda sama aku, dia pendiem, dll kenapa aku nggak boleh nolak 😭 kenapa harus memaksa. Aku tu mikir, nikah sekali seumur hidup! Aku harus cari yang aku suka dia, dia suka aku, agama oke, tingkah laku oke, pekerjaan oke.

Gara² masalah jodoh, nikah, aku di judge jd beban keluarga, malu²in, dasar anak gak laku! Termasuk bapaku yang bilang, kayaknya cuma itu cowok yang suka kamu ( bapak emang selalu menganggap anaknya nggak laku, dan aku benci banget klo bapak selalu ngomongin kejelekan orang lain, tau nggak? semua omongan jelek bapak ke orang lain mantulnya ke anak²nya termasuk aku )

Padahal aku sedih banget, antara mau dan terpaksa aja buat dikenalin. Setiap hari aku nangis, sholat istikharah, kadang² sholat tahajud, tapi sampai sekarang pun aku nggak tau dimana mau aku dapetin jawaban dari doa²ku? Dan aku tetap menangis tanpa henti. Jadi gimana, mending mencintai apa dicintai ?
2 komentar

Kini ku tak lagi menyebut namamu dalam doaku

Ya, kupasrahkan dan kuikhlaskan saja kepada Allah yang Maha tahu
Karena terus menerus mengharapmu hanya membuat hati pilu dan sendu
Apalagi jika kutahu bahwa bukan aku yang kau inginkan jadi pasanganmu

Kini ku tak lagi menyebut namamu dalam doaku
Meski berat untuk melepaskan dan merelakanmu
Namun harus tetap kulakukan untuk menyelamatkan hatiku
Agar ia tak lagi sakit karena terus menerus mengharapmu

Bismillah, dengan menyebut nama-Mu
Aku ingin melupakan dan merelakannya ya Allah
Sudah cukup menderita hati ini karena terlalu mengaharapnya
Biarlah cinta ini kusimpan dulu saja, dan kupersiapkan untuk dia yang memang Kau ciptakan untukku

Ya Allah kini aku ikhlas melepasnya
Sebagai gantinya berikanlah hamba pasangan terbaik yang telah Kau pilihkan
Agar tentram hati dan jiwa ini
Dan satukanlah kami diwaktu yang paling tepat dan jadikanlah kami pasangan yang Engkau ridhoi

Inspirasi buku “Hijrah=Move On” 😊
0 komentar

TAKDIR

Holaa-holaaa blog............ lama sekali aku tidak membukamu, kabar baik yaa haha☺

Ini tetap cerita masa lalu,


Tahun 2016 aku sibuk banget sama si skripsi, dosbing aja sampai gonta-ganti sampai 3 kali gara-gara aahh panjang ceritanya terlalu drama dan panjang teramat panjang yang pasti bukan aku yang salah, yah nggak ada yang salah, dan nggak mau menyalahkan. Dan di  akhir Agustus waktu aku mau munaqosyah/sidang skripsi udah tambah & makin sibuk lagi aku mikirin skripsi setiap hari, setiap jam, setiap menit setiap detik... lebayy bangetlah pokoknya. Eeeh bapak sama ibuk malah ngirimin tukang-tukang cat plitur ke rumah piyungan, konsentrasi skripsiku jadi agak buyar, aku nggak mikirin skripsi aja sekarang tapi mikirin 4 tukang juga yang setiap hari datang ke rumah. Setiap pagi aku siapin minum buat mereka, teh, air putih, kopi, makanan-makanan juga aku beliin. Yaa begitulah kalo tinggal sendirian, semua serba dikerjain sendiri, tanpa ibu tanpa bapak dan tanpa kakak yang udah pada nikah pergi satu persatu dari rumah piyungan... tersisalah aku sendirian. Setelah beres nyiapin ini itu buat pak tukang, aku tinggalin mereka. Hampir setiap hari aku ke kampus nyariin dosbing, nyariin dosen yang bisa diajak sharing, nyariin temen seperjuangan skripsi, nyariin buku ke perpus-perpus, nyariin data-data, kesana-kemari.... Dan jam 3 pm aku udah harus nyampe rumah, soalnya bapak2 tukang mau pada pulang. Begituuu terus sampai sebulan lamanya, sampai aku ujian skripsi/munaqosyah/sidang skripsi...
Deadline ujian pun datang, nelpon dulu sebelum berangkat ujian... Ibuk, Bapak doain inna, "iyaa Ibuk Bapak doain semoga lancar ujiannya, semoga diberikan kemudahan dlm menjawab pertanyaan dan menjelaskan, keep enjoying...Robbisrohli sodri, wa yassirli amri wah lul uqdatan min lisani, yafqohu qouli..." dan aku jg minta doa sama yg ada di rumah, bapak2 tukang minta doanya saya mau ujian. Berangkat pagi, ternyata ujiannya siang menjelang sore, yah jadi kepikiran bapak2 tukang yg pada mau pulang, ntar rumahku gimana? Aku nggak ngasih kunci sama mereka. Bismillah deh konsentrasi ujian dulu yang lain pikir belakangan, tapi tetep aja nggak bisa. Waktu ujian jd kelihatan panik gitu, nggak bisa bener2 fokus. Berakhirlah sudah ujian skripsi, yeyeye... makasih bapak dosbing, ibu & bapak penguji, teman2 aku yang pada dateng jadi pompom nya aku, bapak ibuk aku yg udah support doa dan materi buat aku & skripsi aku. Belum selesai sampai disini, masih ada yang harus direvisi dari kesimpulan hasil uji2 yang aku teliti, hmm okay sedikit pusing.
Beberapa hari kemudian Bapak, ibuk dateng ke rumah piyungan, aku emang sengaja jarang pulang ke rumah wonosari biar tetep fokus sama si skripsiku sayang wkwk. Eh ibuk malah ngomongin jodoh, males waktu itu aku dengernya. "Ada yang mau kenalan sama dek inna, boleh ya" kata ibuk. "Maaleeess buu" Tapi tetep aja berlanjut, kenalannya. Ketemuan ditempat yang ramaii, ini mah bukan ta’arufan yaa, Kenalan doang. Setelah kenal, jadi ciut sih ngrasanya, dia udah susun rapi banget rencana ke depan, dia juga udah jauh banget deh pengalamannya, nah aku? Baru mau revisi akhir skripsi S1. Rencana dia akhir tahun mau nikah, awal tahun cuss ke Jerman lanjut studi, dia dapet beasiswa kuliah di Eropa, dia milihnya Jerman blablabla.... ya begitulah. Gimana naa, are you okay?? Ohh no, i’m confused. Aku kagum banget sama dia, tertarik juga sebenernya, tp waktu itu skripsi tetep jadi perhatian utama yang ngisi hampir seluruh otakku, aku belum bisa berpaling memikirkan yang lain. Aku juga nyadar diri aku baru lulus kuliah S1, belum banyak pengalaman, pengalaman kerja juga belom, kecuali ngajar privat anak SMP. Ilmu fikih munakahat juga cuma dapet setengah-setengah, eh seperempat malah. Duhh belum bisa bayangin deh, nikah trus dibawa pergi jauh ke jerman, ngurus suami, ngurus rumah tangga, trus disana aku mau ngapain lagi? Dengan pede nya aku langsung menolak secara halus saat itu jugaa, yaampun maap banget deh aku emang kepedean. Sudah lupakan sekarang dia udah nikah, emang bukan jodoh. Karena jodoh nggak akan kemana, jodoh pasti bertemu.
Sudah kelarin revisian skripsi, bulan November wisuda. Habis itu aku ikut les-les gitu. Terus masukin 2 lamaran kerja juga di jogja, tapi nggak keterima.
Bapak ngotot nyuruh aku lanjut S2, yaudah aku cari2 universitas sama
Sama jurusan yang cocok sama aku. Dan sudah deh dapet, kapan mau daftar juga udah ada jadwalnya, pertengahan Februari daftaar.
Tapi.. tapi semuanya berubah, aku bilang sama bapak, aku sebenernya mau kerja dulu, piye dong? "Ya kerja sambil kuliah juga bisa". Inna pingin ke Jakarta, ketempet kakak di cempaka putih barat. Waktu itu bapak langsung meng iya kan, tumben banget. Akhirnya aku ke Jakarta, cari-cari lowongan kerja. Daftar di PPI, ngumpulin berkas, interview, sampai tes psikologi, aku ditelpon katanya lolos trus mau dikabarin lagi tp aku tunggu kok nggak ada kabar buat aku, hmmz dasar PHP sedih aku. Yaudah lupakan move on... Aku masukin lagi berkas lamaran ke BRI, ukur tinggi sama berat badan (udah pesimis bangeet), eh ada  panggilan interview, tes tertulis psikologi, habis itu berakhir sudah, nggak keterima, haha.
Aku punya banyaaak banget saudara di Jabodetabek. Aku gunain kesempatan ini buat silaturahim juga, ke Jakarta utara tempet mbak sepupu, diajakin jalan2 seharian nyampe malem. Hari berikutnya ke tempet tante di kompleks UI Kukusan Depok. Nginep disana bikin kue bolu, bikin brownies. Oom dekan di salah satu fakultas di UI, jadi minta kabar-kabari kalo2 ada seminar2 gratis. Waktu itu ikutan seminar nobel why you should love bacteria, trus ada lagi seminar di fak. ekonomi, dari pada nggak ada kegiatan kan?.... Aku punya adek sepupu yang kuliah di IPB, aku maen juga ke Bogor ke asramanya adek sepupu, karena 1 tahun pertama mahasiswa/i IPB wajib asrama. Karena masih liburan dan belum masuk kuliah, jadi belum banyak anak-anak yang di asrama, aku juga nginep disana. Pagi harinya hujaan, padahal udah rencanain mau jalan2, huhu... akhirnya kita kemana? Ke BTM nonton pilem wkwk, beli lipstik, beli baju, beli rok. Terus aku pulang ke Depok, turun pocin, naik bikun, jalan ke rumah tante. Dirumah tante, browsing2 nyari lowongan kerja, eh ada BPJS Kes, harus ngumpulin berkasnya langsung ke BPJS kes. Pusat di cempaka putih, karena aku milihnya yang di Jakarta.
Esoknya aku janji mau main ke rumah temenku di deket stasiun depok baru, nyampe deh di rumahnya. Ternyata dia habis sakit, aku jadi sedih diceritain sakitnya, jadi belum boleh cape-cape banget, kecapean maksudnya. Main dirumahnya aja nyampe sore, nggak berani ngajakin dia pergi2. Dia nganterin aku ke stasiun, aku pulang ke Jakarta. Turun di stasiun Kramat, naik angkot, jalan ke rumah kontrakan kakak, yang waktu itu masih ngontrak di cempaka putih barat, yang deket sama kantornya, BPOM, dan belum nempatin rumahnya yang di depok, karena nghabisin bayaran kontraknya sampai bulan September. Aku langsung siapin berkas-berkas yang mau aku anter ke bpjs pusat, eeh nyampe sana kata satpamnya ngumpulin berkasnya di bpjs cabang menteng. Udah tau sih aku tempatnya, soalnya kakak pernah ngajakin aku kesana ngurus bpjsnya. Aku langsung cuss ke sana ngumpulin berkas, Bismillah tinggal nunggu pengumuman selanjutnya.
Ada jobfair di UI, aku bilang ke temenku, yok ke jobfair, janjian ke jobfair sama dia, ketemuan di pocin, aku berangkat dari Jakarta. Di jobfair daftar sini daftar sana... kita pejuang pencari kerja. Nyampe siang, terus kita jalan2 di jalan margonda nyari makanan kesukaanku pasta sama pizza. Aku hubungi tanteku nggak ada jawaban, takutnya nggak ada dirumah. Akhirnya aku nginep deh dirumah temenku.
Beberapa hari kemudian ada panggilan psikotes bpjs kes. cuss berangkat ke al azhar habis itu lamaaaa banget nggak ada kabar, aku pulang ke jogja, baru satu hari di jogja, jam 9 malem dapet telpon kodenya jakarta awalnya takut malem2 begini ada yang nelpon, dari bpjs kes. Katanya aku lolos ke tahap selanjutnya tes wawancara "besok pagi ya jam 10 di bpjs cabang menteng pakai baju putih bawahan hitam" aku iya in aja, haha besok? Setelah mikir2 lama akhirnya jam 12 malem beli tiket pesawat pagi jam 6, beres-beres lagi barang2-barang yang mau dibawa nyampe jam 3, tidur bentar, trus dianter bapak ke bandara. Cemasnya adalah hp lg error mati-idup nggak karuan, klo kayak gini aku nggak bisa pesen gojek/grab. Kalo naik taxi takut sopirnya nggak tau jalan. Waktu itu bener2 pasrah, Nyampe bandara, bingung mau naik apa ini, berdiri didepan bandara, banyak banget sliweran taxi, sebenernya gaboleh naik dari situ, tp kayaknya ada yang tau keinginanku ada taxi yg berhenti didepanku, mbak cepet naik. Alhamdulillah bapaknya tau arah tujuanku, "oh bpjs yang nyempil dipojokan itu ya" iyaa bener banget pak. Ngobrol ngalor-ngidul, anak bapaknya hebat euyy. "Pak tolong rada cepetan yaa, doain saya ya Pak hari ini tes wawancara".  Nyampe bpjs, sarapan dulu diwarung depan. Dan wawancara, lancar.
Aku pulang ke tempet tante di Depok, soalnya kakak2 lg ke luar kota. Trus ada panggilan wawancara lg, rada fail soalnya lupa bawa minum, bibir kering, dan kalo ngomong susah di mingkem in mulutnya, Astagfirullah. Dan Pengumuman, namaku nggak ada, tapi malem-malem jam 8 aku dapet telpon, katanya aku keterima tp sebagai cadangan dan nggak ditempatin di jakarta, ditempatinnya di denpasar, haah?nggak papa sih, hore Alhamdulillah... hubungin ibuk bapak, ibuk setuju2 aja ndukung aku, tapi bapak nolak bingits, nggak usah udah pulang aja ke jogja. Huaaa nangisss.... perjuangan aku sia2 dong pak.... sudah sejauh ini, ya walaupun keterima sbg cadangan aja tp kalo beneran keterima gini kan yo bahagia to walaupun harus jauh. Bapak emang khawatir soalnya disana nggak ada sudara, ada sih Oom jd direktur kantor pos di denpasar, tapi sebulan lagi mau dipindah tugas. Terus piye iki galau banget deh, semaleman gak tidur, solat istikhoroh solat tahajud solat subuh terus ketiduran sampai siang, loh kok kayak begini.. apakah ini jawaban dari doaku, ketiduran sampai siang, aku belum pernah begini sebelumnya. Nangis lagi sampai 2 hari... ohh apa bapak yang selalu menentukan takdirku, jadi inget.... Aku kuliah di uin juga karena bapak, sebenernya emoh banget kuliah disana. Dan sekarang, lenyap sudah harapan untuk bekerja di bpjs kes.. nangis nggak henti2. Ridhollah fi ridho walidain wa sukhtullah fi shukhtil walidain” Ridho Allah terletak pada ridho kedua orangtua kemurkaan Allah terletak pada kamarahan kedua orangtua. (Hasan. at-Tirmidzi : 1899,  HR. al-Hakim : 7249). Yasudah kita jemput takdir yang lain aja, yakin aja Allah pasti kasih kita yang terbaik, Allah selipkan kebaikan dari kejadian-kejadian yang pernah terlewatkan. Rencana-rencana hebatku, kalah dengan apa yang menurut Allah lebih baik buatku. Akhirnya Bulan April 2017 aku pulang ke Jogja.... byee

     TTD
April 2017

0 komentar

Dewasa itu beda sama tua

Belajar lebih dewasa itu ternyata nggak mudah, terkadang kesalahan kita buat sendiri, tp kita masih menyalahkan orang lain. Dari sinilah aku belajar kedewasaan itu bukan diukur dari tua dan mudanya orang tapi dari sudut pandang kita dalam berfikir, bertanggungjawab dan berpositif thinking.
Mungkin kata dewasa itu mudah untuk diucapkan, tapi ketika dipraktekkan terasa sulit. Terkadang aku miris melihat seseorang yang selalu merasa iri, sirik,  sebel, gak tanggungjawab. Membuat orang lain jadi merasa khawatir, sedih, stress juga mikirinnya...
Aku doain buat kamu......Ya Allah bukakanlah pintu hatinya, semoga semakin dewasa dalam menghadapi kerasnya dunia untuk mencari keridhaanMU untuk menggapai Syurga indahMU....Jadi anak yang baik dan berbakti sama orang tua Aamiin

0 komentar
Free Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Website templateswww.seodesign.usFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver