Maaf hati yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat
lagi....tuut,,tuuut,,tuut,,tuuut
hhhhhaaaaah??apaan nih -__-
pesan tak sampai, selalu pending, nggantung, gak jelas, gak nyambung, krosak-krosak ----THE END
Akhir-akhir ini kakak-kakak lagi hobi sama yang namanya naik gunung, mendaki gunung, ke Merbabu, ke lawu dan lain-lain. Aku belum pernah ikut memang, tapi mereka mendaki tanpa sepengetahuan orang tua. Karena kanjeng mami pernah bilang ke kita-kita kalo kita nggak boleh mendaki gunung sama maen-maen ke pantai :( Kata kanjeng papi boleh aja mendaki gunung kalo pakai motor apa mobil, iyuuh apa-apaan tuh.hahhaa. Akhirnya mereka mereka sering diam-diam alias nggak bilang-bilang kalo mau mendaki. Tapi sebelum tahun baru kemaren kakak-kakakku naik gunung Merbabu sama pacarnya kak flo, trus ngajakin sepupu ku --> ninin goneal, yang baru kelas 6 SD, nah waktu ini orang tuaku tahu, ribet dan susah sih sebenernya nego sama mereka.hahahaa Tapi akhirnya mereka berhasil mendapatkan izin. Aku pinggin banget ikutan, tapi sayangnya hari ahad 30 desember aku udah janji mau ikutan acara angkatanku 86, buat reuni bareng ke pantai. Jadi aku nggak bisa ikutan mendaki gunung Merbabu deeeh. Padahal yaaa, aku udah ngebayangin mendaki gunung, terus di puncak nanti aku bisa teriaaak sekeras-kerasnya. "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakuuu sukaaaaaaaa kamuuuuuuuuuu." ngebayangin doang -__-
Waktu acara angkatan aku juga nggak izin sama orang tuaku, mereka kan juga melarang anak-anaknya maen-maen ke pantai. Kesepakatan temen-temen mau pada capcuuss berangkat jam 07.00 pagi tapi nyatanya molor sampai jam 09.30 baru berangkat, padahal aku on time 06.30 aja udah di tempat ngumpul. Berangkat bonceng temen, aku ganti boncengan tiga kali. Karena pada salah jalur nyampe pantainya jam 15.00 gilaaa baanget kan? selama perjalanan serasa Jakarta pindah ke Gunungkidul, maceeeet dan padet merayap. Nyampe pantai Wediombo gerimis, makan-makan ikan dan rawis, sholat. Habis itu eeeh aku malah digotong temen-temen terus dijeburin, padahal aku nggak bawa baju ganti. Waktu pulang hujan nggak berhenti-henti, aku yang basah semakin basah, semakin dingin, semakin mengigil. Kita pulang dengan tertib, beriringan dengan lampu kiri menyala. Kejadian tak terduga, motor yang aku tebengi bannya bocor, aku yang panik langsung turun dari boncengan dan lari, tanya sama warga di daerah itu tempat bengkel tambal ban, Alhamdulillah tempatnya nggak jauh dari kejadian perkara. Di bengkel aku ditemani enam teman lainnya. Temen-temen yang lainnya udah pada duluan. Sekitar lima belas menit kemudian ban selesai ditambal, dan kita cuss melanjutkan perjalanan pulang......... :D